Pemenang Piala Eropa dari waktu ke waktu
Sabtu, 02 Juni 2012
Jumat, 01 Juni 2012
Kamis, 31 Mei 2012
Kumpulan Puisi
Oleh: Jureis Alvian
Kenyataan Yang Menjadi Kenangan
Senja boleh saja beranjak berlalu,
Semilir angin boleh saja berhembus,
Menusuk dan menyelinap disetiap sudut ruang
Namun ruang dalam bathin harus terus terisi oleh memori senja
Dan kehampaan jiwa harus terus terisi oleh damainya persada
Mungkin aku harus berkorban mengisi bagian itu dengan sabar dan doa
Karena keyakinan itu bagai bintang yang bersinar tanpa batas waktu...
Menunggu Kepastian
Ku biarkan jiwa
ini mengalir bersama aliran sungai,
Melewati bebatuan
terjal dan riam yang deras..
Ku biarkan hati
hanyut dalam derasnya gelombang
Menuju pada muara
yg tenang..
Mungkin disana ada
bagian yg dapat kutemukan
Tuk melanjutkan
episode cerita yang belum tersambung..
Merangkainya dalam
riak-riak kecil kehidupan
Demi sebuah kenangan di atas samudra yg
berbahtra..Sebuah Penantian
Malam ini gerimis
turun malu-malu
Sayup terdengar
hentakan musik menggema
Membela heningnya
malam
Mengiring suasana
jiwa dalam galau
Bukan persoalan
lelah karena menjadi hamba
Bukan pula karena
mata sulit terkatub
Tapi karena
bayangan itu terus membayang
Kadang ada rasa
yang merayap
Pun jiwa yang
berdetak pada papasan mata
Atau pada lakumu
yang penuh tanya
Memberi beban
karena harus menunggu
Meleburnya asa
pada realita
Walau harus
membiarkan malam berlalu tanpa senyum
Mungkin esok kesempatan datang menjenguk
Awal Dari Sebuah Rasa
Kebersamaan itu telah memberi ruang pada batin tuk tersenyum
Dan senyum itu telah menggoreskan kisah dalam rasa
Hingga mata ikut melukiskan riak pada hamparan selat yang luas..
Bahkan mimpi pun selalu terhias bayang penuh harmoni..
Jika bisa dengarkanlah resönansi ini mengalirkan melodi melodi rasa
Bagai gemericik daun pinus tuk
memberi damai
Dalam hamparan pepohonan
hingga musim gugurpun tak mampu menyentuhnya...
Sepi di Kota Tenggarong
Semilir merangkak menyusuri sungai Tenggarong
Kemudian merayap di gelapnya malam
Menyentuh kalbu dalam pembaringan
Hingga mata tak bisa terpejam karena dingin yg menusuk,
Walau diatas langit bulan tersenyum dan bintang-bintang tertawa
Mencoba memberi damai pada jiwa
Namun, aku tetap merasa ada bagian yang hilang
Karena kalbu harus terbang menyapa asa...
Langganan:
Postingan (Atom)